Ditengah Pandemi Corona, Glinggang Village Berlangsung Sakral

Ponorogo – Sobat fantastis, pernah ke Desa Glinggang, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo? Jika belum, jangan dulu ya! Dirumah saja. Sampai wabah Covid19 berakhir. Untuk itu mari bersama-sama kita berusaha dan berdoa agar tidak ada lagi Covid19 di Bumi Reyog dan dari dunia ini agar bisa bareng jurnalis Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga untuk menikmati indahnya alam dan budaya serta religiusitas yang ada di Ponorogo.

Nah, sebagai informasi kali ini, dari desa Glinggang, pada tanggal 11 April 2020 lalu di desa yang kaya akan hasil pertanian padi tersebut telah menggelar acara budaya metik padi yang dikemas dalam Glinggang Village. Acara budaya itu berlangsung sakral meski hanya dihadiri oleh sesepuh adat dan Forkopimka.

Riyanto Kepala Desa Glinggang mengatakan acara budaya tahunan ini digelar dengan tetap mematuhi protokoler pandemik Covid19. Jadi hanya sesepuh adat dan undangan saja yang mengikuti acara tersebut.

“Kalau biasanya, ada wisatawan lokal, bahkan mancanegara hadir diacara Glinggang Village,” katanya.

Riyanto mengungkap kendati tidak banyak yang hadir namun acara budaya tahunan yang sudah ke empat kalinya digelar ini sangat berlangsung sakral.

“Ini merupakan acara adat peninggalan nenek moyang terdahulu, yakni metik padi kemudian diadakan doa bersama di lokasi metik padi dan memakan bersama ambengan yang telah dibawa,” terangnya.

Masih lanjut Riyanto, gelaran Glinggang Village ini mendapatkan apresiasi dari Institute Seni Indonesia (ISI) Solo sebagai pengembangan budaya.

“Nanti ISI Solo, akan datang dan memberikan apresiasi itu, jika keadaan sudah normal kembali,” jelasnya.

Riyanto menambahkan acara tersebut tidak menghadirkan penonton dan warga diminta untuk berdoa dirumah masing-masing.

“Semoga corona-Covid19 segera hilang, jadi Glinggang Village nantinya bisa di ikuti oleh semua orang, baik wisatawan lokal, maupun manca negara,” pungkasnya.