Jadi Pembicara Seminar Kota Kreatif, Judha : Pariwisata Maju Dengan Synergy Community
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi hadir sebagai pembicara Seminar Creative City dalam acara Communication Festival 2023 Universitas Darussalam Gontor dengan tema ‘Branding Ponorogo Sebagai Kota Kreatif’, Rabu (01/03/2023).
Belum lama ini Kabupaten Ponorogo menjadi kandidat dalam jejaring kota kreatif UNESCO dalam kategori Craft and Folks Art (Kerajinan dan Seni Pertunjukan).
Ponorogo memang kaya akan kultur budaya yang mengakar sehingga mengikat membentuk jatidiri masyarakat Ponorogo. Berangkat dari Reog Ponorogo menjadi sebuah ide kreatif muncul pada sektor yang lain seperti kerajinan, kriya, fashion, dan lainnya.
Judha mengenalkan budaya sekaligus fashion yang trendi, ia mengenakan blangkon yang dulu dipakai oleh Kiyai Ageng Besari dan pakaian bermotif reog, dikombinasikan dengan celana jeans dan sepatu sneakers, Ia ingin memadukan budaya dengan fashion kekinian agar baju Ponorogan bisa diterima di kalangan anak-anak muda.
“Dari Reog Ponorogo banyak inovasi muncul, mulai dari seni kriya yang bisa dikembangkan, saya berharap temen-temen semua bisa berkreasi hingga bisa memunculkan produk-produk lokal yang keren”, tutur Judha.
Dipilihnya Craft and Folks Art (Kerajinan dan Seni Pertunjukan) yang diusulkan ke Unesco Creative Cities Network (UCCN) merupakan tujuan utama pemerintah dalam meningkatkan SDM serta menguatkan perekonomian masyarakat Ponorogo.
“Kita ingin Ponorogo hidup dari Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dari kreativitas segenap masyarakat Ponorogo ini bisa mendongkrak perekonomiannya, supaya ditengah berkembangnya pariwisata Ponorogo kita betul-betul siap”, terangnya.
Setelah Telaga Ngebel dengan Water Fountain dan Monumen Peradaban Reog Ponorogo di Sampung, Judha ingin Pondok Pesantren Gontor bisa menjadi destinasi wisata edukasi yang bisa dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Ponorogo.
“Kita akan jadikan Gontor tidak hanya tempat menimba ilmu agama tetapi juga sebagai tempat wisata edukasi. Karena masih banyak orang yang belum tahu Gontor, seperti jargon Kang Bupati, kita harus Bergandeng erat dan bergerak cepat, sehingga terciptanya Ponorogo Hebat”, pungkasnya.