Mendekati Final Dossier Reog To ICH UNESCO, Ini Kata Prof Hamy

Perjalanan panjang tim asistensi dalam memenuhi persyaratan pengajuan Reog sebagai nominasi tunggal yang bakal diajukan ke Pemerintah Pusat tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan telah di buat mulai dari pengisian Dossier, foto dokumentasi dan video dokumenter sudah dilakukan.

Profesor Hamy Wahjunianto selaku Ketua Tim asistensi mengatakan dalam rangka menghadapi kontestasi untuk nominator tunggal ke ICH UNESCO oleh Pemerintah Republik Indonesia yang harus disiapkan oleh timnya secara garis besar ada dua. Pertama, pengisian Dossier yakni pengisian berkas form yang dari UNESCO seperti yang diminta UNESCO secara presisi.

“Yang kedua pembuatan film video dan foto sesuai dengan isian Dossier tadi. Dimana videonya hanya maximal 10 menit, tidak boleh kurang tidak boleh lebih,” katanya usai mengikuti rapat intensif tim asistensi dengan OPD terkait diruang rapat Bappeda, Pemkab Ponorogo, Senin (08/02/2022).

Prof Hamy mengungkap dua hal perkara itu yang diselesaikan oleh tim asistensi untuk membantu upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo, seniman Reog, pengrajin Reog dan yang terkait Reog. Untuk itu, dirinya dan tim bersyukur kepada Allah SWT tim sudah melakukan riset untuk melengkapi data, yang dimulai dari Jabodetabek, Metro Lampung, Lampung Timur, Solo.

“Dan Gongnya di Ponorogo, itu sudah selesai,” paparnya.

Untuk pengisian Dossier, lanjutnya, secara umum sudah dilakukan bersama dengan dinas terkait seperti Kominfo untuk promosinya, Dindik untuk transmisinya atau kaderisasinya, Perdagkum untuk pengrajin atau UMKMnya dan Bappeda sebagai perencanaan pembangunan daerah.

“Untuk Dossier secara umum sudah selesai,” terangnya.

Kemudian ia kembali mengungkap langkah selanjutnya adalah merubah Dossier dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, sesuai dengan permintaan dari UNESCO.

“Kalau 200 kata ya 200 kata, 500 kata ya 500 kata. Nggak boleh lebih ngga boleh kurang. Itu maunya UNESCO,” jelasnya.

Ia menambahkan untuk pengambilan foto dan video juga sudah diselesaikan dan terakhir hari ini (Senin 08 Maret 2022) pada Reyog Santri Muhipo (Reog Taruno Suryo).

“Pengrajin dadak merak, Reog, dan pengusahanya itu Pak Widi. Kemarin kita ke Maestro Reog ya itu Mbah Tobron. Intinya video itu merupakan visual dari isian Dossier,” imbuhnya.

Sebagai informasi, goal dari pengisian Dossier akan dipresentasikan kepada dinas terkait, seniman dan budayawan Reog yang mewakili komunitas Reog Ponorogo baik dari dalam maupun luar Ponorogo. Rencananya kegiatan ini akan dilakukan Kamis (10/03/2022).

“Begitu mereka setuju, mereka tanda tangan dulu. Nah itu terakhirnya,” pungkas Prof Hamy.