Pekan Kreatif Ponorogo Bangkitkan Komunitas Film Ponorogo Dari Tidur Panjangnya

Di hari ketiga, Pekan Kreatif Ponorogo (PKP) menghadirkan pemutaran dan diskusi film bertajuk “Ponorogo Film Exhibition”, 7 film dari 7 komunitas film diputar di Alun-Alun Ponorogo, Kamis (26/10/2023) malam.

7 film tersebut diantaranya berjudul ‘Arah’ dari Tim Wingit Tesagia SMAN 3 Ponorogo, ‘Rani’ dari Manual Production IAIN Ponorogo, ‘Menjemput Malam Nestapa’ dari Javania Film Indonesia Jogjakarta, ‘Le Aku Neng Kene’ dari Bina Taruna Pemerintah Desa Siman, ‘Omah Njero’ dari Komunitas Film Ponorogo Indie, ‘Mbecek’ dari ParingArt Production dan ‘Barong Jathil’ karya dari Nuraziz Widayantoko, Sutradara Ponorogo .

Gelora Yudhaswara, Pegiat Komunitas Film Ponorogo Indie (Kofpi) mengatakan event PKP ini tidak hanya memberikan fasilitas kepada sineas-sineas di Ponorogo, Film Exhibition ini sekaligus menjadi ruang diskusi komunitas film dari berbagai latar belakang di Kabupaten Ponorogo.

“Dengan adanya event ini, selain memberikan ruang putar film juga memberikan ‘trigger’ pada masyarakat Ponorogo bahwa komunitas film di Ponorogo itu ada, dan peminatnya aku yakin banyak banget,” pungkas Gelora.

Ia menambahkan, bahwa ekosistem perfilman di Ponorogo tergolong produktif. Antusias masyarakat terlihat memenuhi venue hingga sesi pemutaran film terakhir.

“Sebenarnya di Ponorogo ekosistem film banyak sekali dan sudah ikut festival-festival, memang mereka jarang banget memutar filmnya di ruang publik,” tambahnya.

Film menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang bisa dinikmati masyarakat luas. Pun banyak film karya komunitas film di Ponoroga ataupun film-film yang mengangkat latar, cerita dan tema di Ponorogo. Kontinuitas produksi dan fasilitas ruang putar akan menjadi penentu industri perfilman di Ponorogo.

“Sebenarnya kita berharap Ponorogo punya ruang putar, atau taman film khusus film lokal Ponorogo. Dan nantinya selain bangga filmnya diputar, bisa hidup dari film itu sendiri,” harapnya.