Venue Paralayang Bukit Plered, Punya Nilai Historis Tinggi

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi resmikan Bukit Paralayang Plered di Desa Wisata Sumorobangun Flowers Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jum’at (20/10/2023).

Judha Slamet Sarwo Edhi mengatakan saat ini Pemkab Ponorogo terus berupaya untuk meningkatkan potensi pariwiisata yang ada di Ponorogo seperti di Bukit Plered Desa Biting.

“Beberapa tempat wisata di Ponorogo kita kembangkan, sehingga pariwisata menjadi nadi kehidupan untuk Ponorogo, impactnya nanti pasti perekonomiuan akan meningkat,” tutur Judha.

Bukit Plered menjadi venue paralayang terbaik dengan fasilitas pendukung yang sudah ada di Desa Biting dan padatnya angin di alam Biting dari pantai selatan. Terletak di belakang Sumorobangun Flowers Biting, venue paralayang di Ponorogo dengan letak yang strategis.

Bambang, Pemerintah Desa Biting mengatakan Bukit Plered selain dengan keindahan alamnya juga memiliki nilai historis yang tinggi pada masa Pangeran Timur cucu dari Raden Patah.

Pangeran Timur, Bupati Madiun pernah mengumpulkan pasukan se-Jawa Timur untuk membantu Pangeran Hadiwijoyo (Joko Tingkir) melawan tentara Jipang. Peperangan itu berlangsung di Bukit Plered Bantul Yogyakarta. Yang pada akhirnya Pangiran Hadiwijoyo berhasil mengalahkan tentara Jipang.

“Di Bukit Plered ini dulunya menjadi pangkalan kalau bahasa militernya disebut BOD “Basis of demad” Pangeran Timur dalam mengalahkan Jipang,” kata Bambang.

Di atas bukit masih bisa dijumpai bekas tempaian berupa keramik bekas pasukan Pangeran Timur memasak, di belakang juga ditemukan sumur tua. Tak hanya itu, di puncak bukit juga ditemukan sumur tua yang usianya 500 tahunan.

“Selain banyaknya sumur yang ditemukan, di seberang Bukit Plered, tepatnya di Pacitan itu juga BOD-nya Pangeran Diponegoro,” imbuhnya.