Paripurna Hari Jadi Ponorogo, Angkat Tradisi Penghargaan Bagi Tokoh Kemajuan Pembangunan Ponorogo

Ponorogo Tourism

Paripurna Hari Jadi Ponorogo, Angkat Tradisi Penghargaan Bagi Tokoh Kemajuan Pembangunan Ponorogo

Ponorogo – Sidang paripurna hari jadi Kabupaten Ponorogo ke-524 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo, berlangsung dengan semarak dan penuh optimisme, Selasa (11/08/2020). Sidang dengan tema “Membangun Optimisme Ditengah Pandemi, Untuk Menjadikan Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius,” itu juga, berikan para tokoh yang memajukan pembangunan dibidang apapun untuk Ponorogo berupa apresiasi dan penghargaan.

Dari pantauan jurnalis Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) para peserta sidang Paripurna di ruang sidang utama DPRD nampak kompak mengenakan Penadon bagi peserta pria dan kebaya batik dan atasan merah bagi para peserta wanita yang hadir, menambah semarak sidang. Sidang berlangsung dengan khidmat dan lancar. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan pada para tokoh yang memajukan pembangunan di bidang apapun di Ponorogo seperti bidang budaya, pendidikan, dan sektor lain.

Selanjutnya dilakukan pemotongan tumpeng oleh Bupati Ponorogo, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Ponorogo yang kemudian potongan tumpeng diserahkan kepada tokoh organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah serta para tokoh pejuang masyarakat.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan pemberian apresiasi dan penghargaan bagi para tokoh pejuang kemajuan pembangunan di bidang apapun untuk Ponorogo, merupakan gagasannya dan sudah dilaksanakan.

“Mudah-mudahan ini terus menjadi tradisi, sehingga orang-orang yang berdedikasi dengan sungguh-sungguh merasa mendapat apresiasi atau ada perhatian dari pemerintah”, katanya.

Dalam hal tersebut Pemkab Ponorogo memberikan perhargaan pada komunitas seperti komunitas becak, tokoh pejuang disabilitas, lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) dan lima orang yang memiliki komitmen luar biasa pada Ponorogo, di dalam maupun di luar Ponorogo. Yang pertama adalah Mayor Purnawirawan Kurnen, seorang veteran RI asli Ponorogo yang telah berjasa berjuang dalam memerdekakan Indonesia, Haji Tobroni atau Mbah Tobron, budayawan dan seniman reyog yang telah berdesikasi tinggi kepada pengembangan kesenian asli Ponorogo yakni Reyog. Hal itu dapat dilihat di usianya yang sudah sepuh namun masih terus berjuang dan memberikan masukan kepada Pemkab Ponorogo terhadap kelestarian Reyog.

Kemudian Sukiran, guru tidak tetap (GTT) yang mengabdikan dirinya selama 16 tahun di Baosan Lor, Ngrayun, Ponorogo. Daerah tersebut termasuk daerah terpencil. Selanjutnya Mangun Utomo, pembuat lambang daerah Ponorogo yang hingga sekarang kita gunakan. Lalu Heru Sanoko, pegiat reyog di Surabaya yang rela meninggalkan usahanya demi Reyog. Cak Heru sapaan akrab Heru Sanoko, memiliki komitmen karena rela memperjuangkan reyog di luar Ponorogo. Hal itu terbukti atas jerih payahnya kini ia memiliki banyak perlengkapan reyog dan memiliki banyak grup Reyog binaan.

“Masing-masing kita beri penghargaan. Rupanya uang sebesar 5 juta. Jangan dilihat nilainya, tapi ini adalah bukti kehadiran negara atas kontribusi mereka atas apa yang telah diperjuangkan”, pungkas Bapaknya Ponorogo usai serahkan penghargaan.

Share This:

 

slot server thailand

slot server thailand

20 slot demo gratis

slot gacor

live draw macau

slot server thailand

slot deposit 5000

slot gacor

zeus slot

slot gacor

slot gacor

slot gacor

slot demo

slot deposit 5000 pulsa

magnum life

turnover gambling

pagcor

short deck poker

https://master16.club/

https://master365.fun/

live rtp slot

https://master16.com/

https://master16.site/

slot gacor

slot demo

judi slot online

slot88

slot thailand

https://cm388.me/

https://cas77slot.com/

https://cmplay138.info/

https://www.creatuforo.com/