Bagai Terbangun Dari Mimpi, Balap Kuda Pacu Andrenalin

Ponorogo Tourism

Bagai Terbangun Dari Mimpi, Balap Kuda Pacu Andrenalin

Setelah enam tahun vakum, akhirnya masyarakat Bumi Reog bisa kembali menikmati keseruan balap kuda. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Grebeg Suro dan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke-526 yang diadakan selama dua hari (23-24 Juli 2022) di lapangan Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman.

Perhelatan yang sangat memacu adrenalin itu diadakan dengan tiga kategori, yakni balap kuda, balap dokar (kereta kuda) dan memanah dengan kuda. Untuk balap kuda sendiri dibagi menjadi 16 kelas.

Kemudian peserta ada 50 dan hadir dari berbagai kota luar Ponorogo. Seperti Trenggalek, Solo, Salatiga dan Pacitan.

Dari pantauan di lokasi, Sabtu (24/07/2022), ratusan masyarakat yang hadir bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo Bunda Lisdyarita dan Sekertaris Daerah Agus Pramono nampak antusias menyaksikan balap kuda. Selain terasa kerinduan akan ajang olahraga yang syarat dengan sunah Rosul tersebut juga terfokus pada pebalap kuda yang memacu kecepatan untuk meraih titik start pertama sehingga memicu adrenalin.

Kang Bupati Sugiri mengatakan sudah enam tahun berlalu tidak ada balap kuda. Maka pihaknya pada kesempatan ini, mencoba merangkai semua budaya dan semua potensi untuk berkolaborasi.

“Kenapa saya mengusung tema bergandeng erat, bergerak cepat, Ponorogo Hebat dalam rangka menyatukan semua unsur,” katanya.

Menurutnya hal itu adalah kongkrit dari sebuah gotong-royong. Maka melalui Grebeg Suro melalui 1 Muharram yang memiliki spirit perubahan.

“Berubah menjadi lebih baik. Ini akan kita dengungkan dan mudah-mudahan kita berhasil dan Allah meridhoi kita semuanya,” ucapnya.

Sementara itu, Bayu Mardianto, ketua pelaksana balap kuda menyebut event ini memberikan semangat bagi penhobi kuda, bak terbangun dari mimpi. Hal itu karena sudah 6 tahun tidak diadakan event bergengsi itu.

“Banyak harapan, komunitas kuda di Ponorogo hidup, peternak, tukang dokar, tukang kereta di aloon-aloon, lebih semangat,” tegasnya.

Ia menambahkan, selain mereka mencari uang juga dapat bersenang-senang. Apalagi juga banyak pedagang kuda yang ikut di balapan.

“Mereka menawarkan kudanya. Semuanya dipacu. Dipacu, kuda yang terbaik nanti dijual kembali. Jadi bener-bener sangat komplek,” terangnya.

Share This: