Budaya Nyekar Menjelang Idul Fitri Dirindukan Perantau

Ponorogo Tourism

Budaya Nyekar Menjelang Idul Fitri Dirindukan Perantau

Salah satu hal yang dirindukan para perantau menjelang hari raya Idul Fitri selain keluarga yang masih berada di dunia adalah keluarga atau kerabat yang terlebih dahulu menghadap Allah Yang Maha Penyayang. Maka tak jarang umat Muslim di Indonesia selalu meramaikan makam menjelang hari raya yang penuh kesucian tersebut untuk nyekar bersama keluarga dan memanjatkan doa.

Namun demikian, akibat pandemi Covid19 yang masih berlangsung hingga saat ini, Pemerintah Indonesia melarang mudik warganya, guna memutus mata rantai Covid19. Hal itu tentu menjadi, sedikit berbeda pada perayaan Idul Fitri tahun ini.

Menanggapi hal itu, Roni Prabowo salah satu peziarah di taman pemakaman umum (TPU) Mbogo, Krajan 1 Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo mengatakan sangat mendukung upaya pemerintah dalam mencegah Covid19. Meskipun ia juga sangat merindukan saudara dan sahabat-sahabatnya yang jauh di rantau.

“Kita juga pasti rindu. Doa terbaik untuk keluarga kita, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal,” katanya, kepada Jurnalis Disbudparpora (Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga) , di TPU Bogo, Rabu (12/05/2021).

Hal senada diungkap Ayu, salah satu warga Bumi Reyog, yang kini tengah bekerja di luar Negeri saat dikonfirmasi melalui via telepon. Ayu bahkan sempat sedih karena pada lebaran tahun ini harusnya bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga.

“Biasanya kami bareng-bareng nyekar leluhur saat menjelang Idul Fitri,” ungkapnya.

Ayu mengaku sedikit kecewa karena sudah mengambil cuti tapi akhirnya tidak bisa pulang. Tapi akhirnya harus pasrah dan mengharap yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Pengasih.

“Apa daya sedang ada musibah Covid19, semoga segera berakhir,” pungkasnya.

Share This: