Selain Kirab Pusaka, Bedol Pusaka Juga Paling Dinanti Masyarakat
Selain Kirab Pusaka, Bedol Pusaka pada rangkaian Grebeg Suro dan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke-526 selalu dinantikan oleh masyarakat Ponorogo. Bahkan warga rela menghabiskan malam di jalur yang dilalui para pembawa pusaka.
Dari pantauan jurnalis Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, di rute bedol pusaka yaitu Jl. Jendral Soedirman, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Ahmad Dahlan, Jl. Bathoro Katong dan Jl. Niken Gandini pada hari Kamis (28/07/2022) mulai pukul 22:00 WIB sudah dipadati oleh warga. Mereka sengaja datang bersama keluarga, sahabat atau orang tercinta untuk menyaksikan tiga pusaka, yakni Tombak Tunggul Wulung, Angking Cinde Puspito, dan Payung Songsong Tunggul Nogo yang diboyong dari Pringgitan (Rumah Dinas Bupati) menuju pendopo komplek makam Bathoro Katong.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan kegiatan bedol pusaka memiliki tujuan untuk menguri-uri budaya dan untuk mengagungkan pusaka peninggalan leluhur.
“Biar spirit pusakanya bisa kita jiwai bersama-sama,” katanya.
Kang Bupati Sugiri berharap dengan dibedolnya pusaka tersebut, generasi muda kedepannya bisa menerjemahkan nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur. Kemudian bisa mengimplementasikan pada spirit pembangunan sesuai yang di cita-citakan oleh leluhur dan para pendiri Kabupaten Ponorogo.
“Dengan Grebeg Suro kami ingin Ponorogo bangkit secara ekonomi, tidak meninggalkan budaya dan tidak meninggalkan warisan leluhur,” ujarnya.
Sementara itu, Nugroho, warga Siman, sangat merasa senang dengan adanya bedol pusaka yang sudah menjadi tradisi turun menurun itu. Ia dan keluarga serta teman-temannya nampak asyik menunggu ketiga pusaka yang dibawa oleh para Bergodo.
“Grebeg Suro kan setahun sekali. Kalau Kirab Pusaka siang dan Bedol Pusaka malam hari. Jadi kami tidak ingin melewatkan,” tandasnya.