Usai Kota Batik, Kota Kembang Jadi Tempat Belajar TIM Pengajuan UCCN

Ponorogo Tourism

Usai Kota Batik, Kota Kembang Jadi Tempat Belajar TIM Pengajuan UCCN

Usai mendapatkan ilmu dan dukungan dari Pekalongan, rombongan (Baca berita sebelumnya) melanjutkan ke kota kembang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Tim Pengajuan Nominasi UCCN Ponorogo yang terdiri dari Disbudparpora, komunitas seni, pelaku ekonomi kreatif dan kalangan akademisi ini, diterima oleh sejumlah pengurus ICCN (Indonesian Creative Cites Network) di Gedung Simpul Space ICCN di Jalan Braga.

Ketua Tim Pengajuan Nominasi UCCN, Hamy mengatakan dirinya bersama rombongan bertolak ke Bandung dengan tujuan sama, yaitu untuk menambah pengetahuan dan strategi baik dalam penyusunan dokumen administrasi pengajuan, hingga upaya nyata yang membuat Ponorogo berpotensi besar lolos menjadi UCCN dalam kategori krajinan dan kesenian rakyat (Craft and Folk Arts).

“Apalagi Kota Bandung merupakan penggagas jaringan kota kreatif Indonesia (ICCN) yang memiliki puluhan jaringan 245 Kabupaten/Kota ini,” katanya.

Ia mengungkap, Bandung saat ini event dan ekonomi kreatifnya sangat berkembang pesat. Sehingga pihaknya ingin mempelajari apa yang perlu dilakukan dan persiapkan.

“Agar sub sektor utama seni pertunjukan, bisa menjadikan Ponorogo sebagai jaringan UCCN,” ujarnya.

Seperti diketahui, Bandung merupakan kota kedua yang terdaftar di UNESCO Creative City Network (UCCN), setelah tahun lalu (2014), Pekalongan terdaftar pula di UCCN dalam bidang Craft and Folk Art. Pengurus ICCN Galih Sedayu menyebut untuk menjadi bagian jaringan dari UCCN, ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan.

“Diantaranya, adanya book share dan road map ekonomi kreatif. Pun melibatkan unsur Hexsa Helix sebagai indikator suksesi UCCN. Yang terdiri dari Goverment, komunitas ekonomi kreatif, akademisi, pebisnis dan media untuk menciptakan program yang berdampak pada ekonomi kreatif dan berkelanjutan,” terangnya.

Hal itu, lanjutnya, adalah untuk menjelaskan gambaran alur ekonomi kreatif dan komitmen bersama untuk skala prioritas sub sektor dalam pengajuan jaringan UCCN. Kemudian sebelum melangkah ke UCCN, Ponorogo ada baiknya membentuk forum lokal ekonomi kreatif, sebagai embrio dari kota kreatif.

“Jadi sebelum melangkah ke UCCN, ada baiknya membuat program mentoring dalam membentuk lokal komunitas ekonomi kreatif. Serta ada upaya kolaborasi dengan kota pendahulu UCCN dalam pengembangan Reyog,” Paparnya.

Ia menambahkan, pihaknya mendukung Ponorogo sebagai bagian dari jaringan UCCN. Dirinya juga mendukung Ponorogo juga masuk dalam jaringan ICCN, agar memperkuat jaringan kota/kabupaten kreatif .

Share This: