Adakan Pelatihan Pembuatan Souvenir, Dinas Pariwisata Ajak Warga Desa Pager Bungkal Manfaatkan Potensi Lokal

Ponorogo Tourism

Adakan Pelatihan Pembuatan Souvenir, Dinas Pariwisata Ajak Warga Desa Pager Bungkal Manfaatkan Potensi Lokal

Suasana destinasi wisata alam Sendang Bulus, di Desa Pager, Kecamatan Bungkal, yang sangat asri di pagi hari.

Pager, Bungkal – Bidang Promosi dan Pengembangan Produk Dinas Pariwisata Ponorogo mendatangi Desa Pager, Kecamatan Bungkal, pada Rabu (20/2) pagi. Kunjungan kali ini adalah dalam rangka menggelar kegiatan pelatihan pembuatan souvenir wisata bagi masyarakat Desa Pager, yang juga mempunyai satu destinasi wisata alam yaitu Sendang Bulus. Selain memiliki destinasi wisata, Desa Pager juga mempunyai kekayaan bambu yang melimpah. Pelatihan ini bertujuan menumbuhkan kepedulian warga dalam memanfaatkan dan meningkatkan value sumber daya lokal, yaitu bambu.

Desa Pager memiliki kekayaan bambu yang melimpah. Salah satu jenis yang juga sangat berpotensi dijadikan souvenir ialah bambu apus.

Selain dihadiri oleh seluruh staf Bidang Promosi dan Pengembangan Produk, acara pelatihan juga dihadiri oleh Kepala Desa Pager, Darman, Camat Bungkal, Jemain, serta Sekretaris Dinas Pariwisata, Luqman Wahidi. Dalam sambutannya, Sekdin Pariwisata berharap agar masyarakat Desa Pager juga turut berperan dalam geliat Tahun Wisata 2019. Utamanya kepada generasi muda Desa Pager agar berupaya membantu mengekspos berbagai potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki Desa Pager ke masyarakat luas.

“Manfaatkan berbagai platform media sosial, seperti youtube, instagram, facebook, disana ada banyak referensi yang bisa menjadi inspirasi dalam mengkreasikan produk-produk souvenir, termasuk bahan bambu yang dilatihkan hari ini,” terang Luqman.

Sumiyati (paling kiri) mendampingi salah satu kelompok peserta pelatihan.

Pelatihan pembuatan souvenir kali ini mengangkat bahan utama bambu, utamanya jenis bambu apus, yang memang tersedia melimpah di Desa Pager. Sebanyak 40 orang ibu-ibu PKK dan warga desa mengikuti pelatihan yang menghadirkan pemateri yaitu Sumiyati, seorang perajin dan pengusaha souvenir berbahan bambu asal Kabupaten Magetan. Wanita 51 tahun tersebut ditunjuk karena pengalamannya di bidang pembuatan dan bisnis souvenir bambu telah bertahan selama hampir tiga dekade. Tak hanya lokal regional, pangsa pasar dari produk souvenir Sumiyati bahkan telah merambah ke nasional dan ekspor internasional, yaitu ke Eropa dan Asia Timur.

Kepada para peserta pelatihan, Sumiyati turut berpesan mengenai pentingnya semangat kreatif dan inovatif di dalam menjalankan bisnis souvenir. Menurutnya, kreativitas dan ide-ide inovatif menjadi poin penting agar bisnis souvenir yang dijalankan tidak terasa monoton dan mampu menjaga ketahanan dalam berbisnis yang kerap dipenuhi dinamika untung-rugi.

Para ibu peserta pelatihan pembuatan souvenir tampak mengerjakan souvenirnya dengan sangat seksama.

Souvenir-souvenir yang telah jadi kemudian dipamerkan bersama perangkat desa dan segenap staf Bidang Promosi dan Pengembangan Produk Dinas Pariwisata.

“Selama 28 tahun saya berkecimpung di bisnis ini, kuncinya adalah ketelatenan. Melalui ketelatenan itu saya bisa menerima keinginan pasar sehingga saya diharuskan mampu terus berkreasi dan berinovasi. Juga jejaring dengan sesama pengusaha souvenir yang terjalin baik juga penting demi menjaga agar produk kita tetap memiliki pasar”, ungkap Sumiyati.

Dalam pelatihan ini para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan mengerjakan sejumlah model souvenir yang harus diselesaikan, seperti pincuk anyam, kotak tisu, keranjang buah, nampan, dan sebagainya. Menjelang sore, para peserta pelatihan telah merampungkan beberapa bentuk souvenir dan membawanya pulang. Rencananya, program serupa akan kembali diselenggarakan oleh Bidang Promosi dan Pengembangan Produk Dinas Pariwisata dalam beberapa bulan ke depan. – NM

Share This: