Durian Ngebel Laris Manis Dimasa Pandemi

Ponorogo Tourism

Durian Ngebel Laris Manis Dimasa Pandemi

Ponorogo – Para petani durian Ngebel, Kabupaten Ponorogo, sudah memasuki masa panen. Di bulan panen ini, tentu durian Ngebel yang memiliki rasa khas ini menjadi buruan para penikmat durian. Namun masa panen kali ini, para petani dan pedagang harus berhadapan dengan zona merah pandemi Covid19 hingga menyebabkan ditutupnya kawasan wisata Ngebel.

Nah, bagaimana kondisi penjual dan penikmat durian Ngebel yang selalu menjadi incaran para pehobi durian tersebut. Jurnalis Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) melakukan peliputan khusus, Minggu (31/01/2021), untuk mengulas informasi durian hasil bumi Reyog itu.

Bertempat di rumah Si Jempule, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, kami mencoba mencari dan menggali informasi seputar durian Ngebel. Terlihat, Bu Si Jempule dan karyawannya sedang melayani para tamunya yang sedang menikmati durian dan menyajikan kopi para pemesannya. Puluhan durian mulai dibuka dan dinikmati para pembeli. Seakan tiada puas para pembeli juga tidak lupa membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan orang tercinta.

Bu Si Jempule mengatakan dimasa pandemi Covid19 ini, durian Ngebel masih jadi incaran para penikmatnya kendati mereka harus patuh pada protokol kesehatan.

“Banyak Mas, semua kesini. Untuk menjaga protokol kesehatan kita buat lesehan berjarak. Sampe didalam rumah,” katanya.

Si Jempule mengungkap duriannya sangat dikenal masyarakat penikmat durian. Karena durian yang ia jual didapat langsung dari para petani durian Ngebel.

“Ada 150 pohon yang kita borong,” terangnya.

Sementara itu, Gigih, warga Jl. Trunojoyo Kota Ponorogo, salah seorang pembeli durian milik Si Jempule menyampaikan sangat menyukai durian Ngebel dan sengaja datang untuk menikmati sekaligus membukus untuk dibawa pulang.

“Rasanya manis kadang ada pait-paitnya. Ini yang kita suka,”paparnya.

Hal senada diungkap Mansur, warga Siman, meskipun pemula dalam menikmati durian namun ia sangat suka dengan durian Ngebel.

“Nunggu 15 menit. Karena awalnya baunya ngga tahan Mas. Sangat menyengat, tapi setelah saya makan, tastenya nempel dilidah. Rasanya itu ada yang manis ada yang pait,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selain di kawasan wisata Telaga Ngebel, para pedagang durian baik di jalur utara dan selatan menuju Telaga, warga Ngebel menjajakan durian mereka sepanjang jalur tersebut. Mulai dengan kios ala kaki lima hingga dirumah, seperti milik Si Jempule.

Share This: