Kebun Kopi Exotic, Di Lereng Selatan Wilis

Ponorogo Tourism

Kebun Kopi Exotic, Di Lereng Selatan Wilis

Ponorogo – Banaran Exotic, Desa Banaran, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, menyimpan sejuta pesona, yang membuat kita merasa syukur kepada Allah Yang Maha Pencipta. Salah satunya kebun kopi milik petani setempat yang dijadikan wisata pendidikan pertanian kopi. Namun jangan kuatir bagi wisatawan umum bisa ikut menikmati keindahan alam pada perkebunan kopi tersebut.

Untuk menuju lokasi tersebut kita bisa menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua, namun harus disetir oleh profesional dengan jarak tempuh 1 km, dari pos pertama Banaran Exotic. Jika memang ragu untuk menuju kesana dengan kendaraan pribadi pihak pengelola menyediakan ojek berbayar.

Menariknya perkebunan ini merupakan peninggalan zaman Belanda yang kini dikelola oleh masyarakat setempat sebagai salah satu sumber ekonomi di selatan lereng Wilis. Di perkebunan kopi ini nampak beberapa jenis kopi seperti arabika, robusta dan beberapa jenis kopi lainnya.

Letro aktivis peduli lingkungan asal Pulung, sejaligus inisiator penggerak wisata di kawasan itu mengatakan kebun kopi yang kini menjadi kawasan wisata itu memiliki luas setengah hektar dengan pemandangan kebun kopi dan alam yang sangat exotic.

“Selain dapat menikmati kebun kopi, pengunjung disajikan pemandangan alam yang alami di lereng selatan gunung Wilis,” katanya saat ditemui Jurnalis Disbudparpora, di kebun kopi milik warga setempat, Minggu (13/09/2020).

Letro menuturkan kebun kopi peninggalan zaman Belanda itu, sudah dikelola warga dengan baik. Kemudian warga juga sudah mampu mengembangkan macam-macam jenis kopi.

“Ada macam-macam mas, ada robusta, arabika dan yang terbaru warga mengembangkan jenis kopi ateng,” paparnya.

Melalui wisata dan pengembangan perkebunan kopi ini lanjutnya, adalah untuk meningkatkan income perkapita pendapatan masyarakat petani setempat.

“Mulai dari SDM-nya, kita bimbing mereka,” terangnya.

Sementara itu, disaat yang sama Gaguk Hermanto penggiat kopi Ponorogo disela-sela kunjungannya bersama SMKN 1 Slahung saat memberikan pendidikan pengolahan kopi paska panen kepada petani menyampaikan bawasannya kopi yang ditanam di Ponorogo, memiliki potensi yang luar biasa untuk dapat dikembangkan.

“Hanya saja memang, kita butuh belajar tentang proses kopi, masih banyak yang perlu dipelajari oleh para petani kopi,” tuturnya.

Sementara itu, Subandi petani kopi setempat menambahkan kebun kopi miliknya kini sudah menghasilkan 5-7 karung per panennya.

“Tahun lalu, panen 7 karung. Tahun ini 5 karung, agak berkurang Mas,” pungkasnya.

Nah, sobat, asyik kan berwisata ke kebun kopi Banaran. Ayo ke Ponorogo ! Jangan lupa pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak dan jaga kelestarian alam Bumi Reyog dengan membawa plastik untuk tempat sampah yang bisa dibawa pulang atau dibuang pada pembuangan sampah yang telah disediakan.

Share This: