Manfaatkan Barang Bekas, Dispar Latih Warga Desa Glinggang Produksi Souvenir Cantik
Glinggang, Sampung – Demi meningkatkan geliat perekonomian warga, Dinas Pariwisata mengadakan pelatihan pembuatan souvenir bagi puluhan warga Desa Glinggang, Kecamatan Sampung, pada Kamis (6/12) pagi. Bertempat di Balai Desa Glinggang, sekitar lima puluh warga berkumpul dengan membawa berbagai barang bekas yang dinilai masih berguna dan dapat diolah. Program ini dilaksanakan oleh Bidang Promosi dan Pengembangan Produk pada Dinas Pariwisata.
Pada kesempatan ini Dinas Pariwisata menghadirkan pemateri yaitu Titin Hariyani, seorang perajin souvenir yang telah berkecimpung di dunia kerajinan tangan sejak bertahun-tahun dengan merek produknya Tiense Craft. Menurut Titin, pekerjaan membuat souvenir merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan sebagai sambilan. Selain mengisi waktu luang, pembuatan souvenir tak hanya dapat meminimalisir barang bekas, melainkan juga membuatnya memiliki nilai jual.
“Modalnya (untuk bisnis souvenir) sangat minim. Kita bisa memanfaatkan berbagai barang bekas menjadi bernilai jual. Untuk itu saya berharap ibu-ibu ini juga dapat terus belajar meningkatkan kreativitasnya. Dengan teknik penjualan online, ini kan bisa memudahkan pemasaran nantinya”, ungkap Titin saat membimbing ibu-ibu membuat souvenir.
Kepala Dinas Pariwisata, Lilik Slamet Raharjo mengatakan, bahwa melalui program ini diharapkan dapat menstimulus munculnya produksi souvenir baru di Ponorogo di samping kerajinan pernak-pernik Reyog Ponorogo. Ia menyebut kebutuhan akan produk kerajinan tangan cukup tinggi, sehingga ia pun berharap agar para penjual dapat mengambil dan memasarkan produk dari dalam Ponorogo.
“Desa Glinggang ini akan kita prioritaskan. Tahun depan, pada setiap event pariwisata kita akan libatkan Desa Glinggang untuk memasarkan produk-produk aslinya agar lebih dikenal masyarakat Ponorogo maupun luar Ponorogo”, ungkap Kadispar.
Lebih lanjut pihaknya pun berharap melalui program pelatihan ini dapat membuka kesempatan kerja baru khususnya para ibu di Desa Glinggang. Produksi souvenir yang dilakukan secara masif oleh masyarakat juga berpotensi menjadi bangkitnya industri kreatif yang tentu saja memiliki dampak positif khususnya bagi desa seperti Desa Glinggang. – NM