Pengalaman Nengah Bangun Desa Wisata Penglipuran, Bali

Ponorogo Tourism

Pengalaman Nengah Bangun Desa Wisata Penglipuran, Bali

Membentuk Desa Wisata (Dewis) haruslah dengan komitmen yang tinggi dan serius. Kemudian harus memiliki kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang siap untuk dikritik. Hal itu dikatakan I Nengah Moneng Selaku Ketua Pengelola Desa wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Senin (28/03/2022).

I Nengah menuturkan setelah adanya komitmen yang kuat dan siap dikritik langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan abilitas, sumber daya manusia. Untuk mengetahui tantangan-tantangan yang ada kedepannya.

“Nah, mengapa kami melakukan ini dengan penuh komitmen tanggungjawab? Karena kami sadar, dengan membangun desa wisata ini kesejahteraan kami bisa meningkat. Karena, ada sebuah potensi untuk kami kembangkan desa adat Penglipuran sebagai sebuah destinasi,” terangnya.

I Nengah mengungkap ada berbagai proses panjang yang dilalui untuk bisa menjadi Dewis seperti saat ini. Awalnya dulu belum dikelola dengan intensif.

“Karena belum ada pengelola, belum ada pokdarwis. Masih desa adat yang mengerjakan ini semua. Nah sekitar 2011 baru mulai ada pokdarwis, kemudian di tahun 2012 pokdarwis ditetapkan sebagai pengelola,” paparnya.

Masih lanjutnya, pengelola yang akhirnya bergerak berkomitmen, tidak pamrih, siap dikritik. Hal itu menjadi program awal yang dilakukan Nengah dan armadanya untuk dapat berkembang.

“Akhirnya kami memilih dari temen-temen yang mau. Tapi yang pertama pasti kami mengajak dahulu. Sengaja kami pilih orang-orang yang memiliki lapangan kerja. Siapa itu? Sengaja kami pilih yang sesuai dengan bidangnya,” ucapnya.

Ia menambahkan dengan pemilihan yang tepat, Nengah mengomandoi timnya dengan wakilnya yang seorang kepala sekolah, bagian operasional seorang guru SMA bahasa Inggris. Kemudian seorang sarjana pertanian, keamanan dirinya mengajak seorang Polisi.

“Kesehatan kita ambil ASN yang bertugas di kesehatan Kabupaten, Sumberdaya manusia kami pilih dari petugas Dinas Pariwisata Kabupaten. Dan ditambah kepala Dinas disini tak ajak,” imbuhnya.

Selebihnya untuk melengkapi timnya di bidang tiketing dan media sosial, Nengah merangkul orang-orang yang memiliki pengalaman dibidang pariwisata. Seperti mantan pelayar yang pernah bertugas diluar Negeri.

“Dan akhirnya sekarang sudah bisa dikatakan berhasil. Walaupun belum 100 persen,” pungkasnya.

Share This: