Tari Sufi, Eksis Di Bumi Reyog

Ponorogo Tourism

Tari Sufi, Eksis Di Bumi Reyog

Masyarakat Ponorogo yang memiliki masyarakat mayoritas Islam yang terus kompak menjaga warisan asli berupa Reyog, juga sangat terbuka dengan seni tari lainnya. Salah satunya tari Sufi yang merupakan asli Thoriqoh yang sangat berkembang di Negara Islam di belahan dunia. Hal itu bisa terlihat pada saat penyambutan Delegasi Maroko sekaligus Diplomat Investor and the Chairman and the President of Group of Development, Technologies and Construction Companies (GDTC) HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour di serambi Masjid Tegalsari, Sabtu (29/05/2021).

Abdul Rosyad salah satu penari yang tampil pada penyambutan tersebut mengatakan tari Sufi sebenarnya bukanlah tarian. Namun karena di Indonesia sendiri ada musik kemudian ada gerakan Sufi maka simplenya disebut tari Sufi.

“Ini sebenarnya Thoriqoh Maulawiyah yang didirikan Jalaluddin Rumi ( sufi penyair Persia terbesar Maulana Muhammad Jalal al-Din Rumi) di Turki,” katanya.

Abdul Rosyad mengungkap tari Sufi sendiri berkembang di Ponorogo semenjak tahun 2012 yang dibawakan oleh gurunya, Kiai Muhammad Ali Shodikin (Gus Ali Gondrong)

“Tokoh central dan pendiri mafia sholawat dari Semarang,”

Abdul Rosyad pemuda saleh asal Ponorogo, itu menyampaikan tari Sufi sendiri diperuntukkan tidak hanya bagi Mafia Sholawat saja melainkan juga untuk umum.

“Kalau ada undangan Insya Allah, kami siap,” tegasnya.

Ia menambahkan untuk penari Sufi Asli dari Ponorogo sendiri pada tahun 2015 sudah mencapai 100 orang.

“Pada saat deklarasi,” pungkasnya.

Sebagai informasi tari Sufi sendiri, juga banyak ditemukan pada pondok pesantren Salafiyah dan Modern yang ada di Kabupaten Ponorogo. Hal itu tentu menjadikan Kabupaten Ponorogo, penuh dengan warna dalam Bhineka Tunggal Ika. Ayo ke Ponorogo, jangan lupa protokol kesehatan !

Share This: